" PANGEA"

Senin, 14 Juni 2010

Endapan Mineral


BAHAN GALIAN INDUSTRI

I.1 Dasar Teori
Bahan galian industri adalah batuan atau mineral-mineral yang bermanfaat untuk kepentingan manusia dan tidak termasuk kedalam bahan galian logam, batubara, batumulia, maupun migas dan panas bumi. Menrut Madiadipoera, dkk.(1990), bahan galian industri dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :
a. Bahan galian Industri (BGI) yang berkaitan dengan batuan sedimen
 Terkait dengan batuan karbonat
 Batugamping
 Dolomit
 Kalsit
 Batukeprus
 Fosfat
 Oniks
 Gips
 Rijang
 Tidak terkait dengan batuan karbonat
 Bentonit
 Fireclay
 Ballclay
 Zeolit
 Feldspar
 Yodium
 Diatomea
 Mangan
b. BGI yang terkait dengan batuan vulkanik
 Perlit
 Obsidian
 Batuapung
 Belerang
 opal Kalsedon
 katu terkersikan
 Tras
 Pasir Vulkanik
 Batuan Trakit, andesit dan basalt
c. BGI yang terkait dengan batuan plutonik
 Granit dan granodiorit
 Gabro dan peridotit
 Alkali feldspar
 Mika
 Asbes
d. BGI yang terkait dengan endapan residual dan placer
 Lempung
 Kaolin
 Pasir kuarsa
 Sirtu
e. BGI yang terkait dengan proses hidrothermal
 Gyapsum
 Talk
 Magnesit
 Barit
 Firofilit
 Tokesi
 Kaolin
f. BGI yang terkait dengan batuan metamorf
 Marmer
 Batusabak
 Kuarsi
 Grafit

MINERAL LOGAM

Dasar Teori
Bahan galian logam adalah batuan atau mineral-mineral yang didalamnya terdapat unsur logam, yang dapat diambil untuk kepentingan manusia. Logam dapat diartikan sebagai unsur yang mempunyai kemampuan melepas elektron membentuk ion positif, umumnya mempunyai permukaan cenderung mengkilat, baik untuk penghantar panas dan listrik, serta dapat dilebur atau dipipihkan.
Bahan galian logam juga sering disebut sebagai endapan bijih. Secara umum defenisi bijih (ore) adalah suatu batuan atau kumpulan mineral, yang mengandung mineral-mineral yang mengandung logam yang bernilai ekonomis dan dapat diekstrak. Bijih terdiri dari mineral-mineral yang bernilai ekonomis (biasanya mengandung logam) serta mineral yang tidak bernilai ekonomis disebut sebagai mineral penyerta (gangue mineral).

• Mineral Bijih
Batasan mineral bijih dengan mineral opak maupun mineral penyerta sering membingungkan. Pada kenyataannya sebagian besar mineral bijih tidak tembus cahaya (opak), sedangkan mineral penyerta merupakan mineral-mineral yang tembus cahaya (transparan). Craig (1989) menyebut bahwa mineral bijih harus dapat diekstrak logamnya, misalnya kalkopirit dapat diekstrak tembaganya. Walaupun satu mineral mengandung unsure logam, tetapi kalau tidak dapat diekstrak maka tidak dapat dikategorikan sebagai mineral bijih. Beberapa pengarang menggunakan istilah mineral bijih sebagai sinonim mineral opak, karena mineral-mineral tersebut bisa mencakup mineral-mineral seperti pirit maupun pirhotit yang tidak bermanfaat tetapi hamper selalu ada pada endapan bijih (Evans, 1993).
Untuk memudahkan penjelasan tentang mineral bijih, beberapa pengarang telah membuat klasifikasi mineral bijih, umumnya didasarkan persenyawaan yang dibentuk oleh unsur logam. Sebagian besar mineral bijih terbentuk sebagai sufida, garam sulfo, oksida, hidroksida, maupun unsur tunggal. Sedangkan mineral penyerta pada bijih umumnya hadir sebai silikat dan karbonat. 
Mineral bijih menurut Stanton (1972) dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Native metals and semimetals, misalnya emas, tembaga, perak, dll.
2. Sulfides and sulfosalts, umumnya merupakan mineral-mineral bijih dari logam nonferrous, misalnya sfalerit, galena, kalkosit, dll.
3. Oxides, umumnya mineral bijih dari logam ferrous, misanya magnetit, kromite.

Menurut Ramdohr (1980), mineral bijih dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu :
1. Elements and intermetallic compounds
2. Alloy-like compounds and Tellurides
3. Common sulfides and sulphosalts
4. Oxidic ore mineral
5. Non-opaque oxide ore mineral

• Logam (metal)
Logam dapat diartikan sebagai unsure yang mempunyai kemampuan melepas electron membentuk ion positif, umumnya mempunyai permukaan cenderung mengkilap, baik untuk penghantar panas dan listrik, dapat dilebur maupun dipipihkan. Secara umum logam dapat dibagi menjadi lima golongan (Evans,1993), yaitu :
1. Precious metals (logam mulia), misalnya emas (Au), perak (Ag), platina (Pt).
2. Non-ferrous metals (logam non-ferrous), misalnya tembaga (Cu), timbal (Pb), seng (Zn), timah (Sn), dan Allumunium (Al). empat pertama dikenal sebagai logam dasar (base metal).
3. Iron and ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi), misalnya besi (Fe), mangan (Mn), krom (Cr), molybdenum (Mo), wolfram (W), vanadium (V), kobalt (Co).
4. Minor metals and related non-metals, misalnya antimony (Sb), arsen (As), beryllium (Be), bismuth (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa (Hg), selenium (Se), tantalium (Ta), titanium (Ti) zirkonnium (Zr), dsb.
5. Fissionable metals, misalnya uranium (U), torium (Th), radium (Ra).



MINERAL GANGUE

Dasar Teori
Mineral penyerta adalah mineral-mineral yang hadir pada tubuh bijih, tetapi tidak bernilai ekonomis. Mineral penyerta umumya merupakan mineral dari kelompok silika, silikat, oksida, karbonat maupun fosfat.

Daftar Mineral Penyerta (Gangue Minerals) yang penting.

Kelompok Nama Mineral
Silika Kuarsa
Kalsedon
Oksdia Magnetit
Hematite
Geotite
Bauxite
Silikat Olivin
Diopsit
Wollastonit
Tremolit-Aktinolit
Klorit
Epidote
Andradit-grosularit
Kalim Feldspar
Albit
Mineral Lempung
Serisir
Tourmalin
Topas
Karbonat Kalsit
Siderit
Rhodokrosit
Fosfat Barit
Gypsum


DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktikum Endapan Mineral, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar