BAHAN GALIAN INDUSTRI
Bahan galian
industri adalah batuan atau mineral-mineral yang bermanfaat untuk kepentingan
manusia dan tidak termasuk kedalam bahan galian logam, batubara, batumulia,
maupun migas dan panas bumi. Menrut Madiadipoera, dkk.(1990), bahan galian
industri dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :
A. Bahan galian Industri (BGI) yang berkaitan dengan
batuan sedimen
Terkait dengan batuan karbonat
4)
Batu keprus
5)
Fosfat
Tidak terkait dengan batuan karbonat
B. BGI yang
terkait dengan batuan vulkanik
1.
Perlit
2.
Obsidian
3.
Batuapung
4.
Belerang
5.
Opal
Kalsedon
6.
Katu
terkersikan
7.
Tras
8.
Pasir
Vulkanik
9.
Batuan
Trakit, andesit dan basalt
D. BGI yang
terkait dengan batuan plutonik
1.
Granit
dan granodiorit
2.
Gabro
dan peridotit
3.
Alkali
feldspar
4.
Mika
5.
Asbes
6.
d. BGI yang terkait dengan endapan
residual dan placer
7.
Lempung
8.
Kaolin
9.
Pasir
kuarsa
10.
Sirtu
E.
BGI yang terkait dengan proses hidrothermal
1.
Gyapsum
2.
Talk
3.
Magnesit
4.
Barit
5.
Firofilit
6.
Tokesi
7.
Kaolin
F. BGI yang terkait dengan batuan metamorf
1. Marmer
2. Batusabak
3. Kuarsi
4. Grafit
MINERAL LOGAM
Bahan galian logam adalah batuan atau mineral-mineral yang
didalamnya terdapat unsur logam, yang dapat diambil untuk kepentingan manusia.
Logam dapat diartikan sebagai unsur yang mempunyai kemampuan melepas elektron
membentuk ion positif, umumnya mempunyai permukaan cenderung mengkilat, baik
untuk penghantar panas dan listrik, serta dapat dilebur atau dipipihkan.
Bahan galian
logam juga sering disebut sebagai endapan bijih. Secara umum defenisi bijih
(ore) adalah suatu batuan atau kumpulan mineral, yang mengandung
mineral-mineral yang mengandung logam yang bernilai ekonomis dan dapat
diekstrak. Bijih terdiri dari mineral-mineral yang bernilai ekonomis (biasanya
mengandung logam) serta mineral yang tidak bernilai ekonomis disebut sebagai
mineral penyerta (gangue mineral).
· Mineral Bijih
Batasan mineral
bijih dengan mineral opak maupun mineral penyerta sering membingungkan. Pada
kenyataannya sebagian besar mineral bijih tidak tembus cahaya (opak), sedangkan
mineral penyerta merupakan mineral-mineral yang tembus cahaya (transparan).
Craig (1989) menyebut bahwa mineral bijih harus dapat diekstrak logamnya,
misalnya kalkopirit dapat diekstrak tembaganya. Walaupun satu mineral
mengandung unsure logam, tetapi kalau tidak dapat diekstrak maka tidak dapat
dikategorikan sebagai mineral bijih. Beberapa pengarang menggunakan istilah
mineral bijih sebagai sinonim mineral opak, karena mineral-mineral tersebut
bisa mencakup mineral-mineral seperti pirit maupun pirhotit yang tidak
bermanfaat tetapi hamper selalu ada pada endapan bijih (Evans, 1993).
Untuk
memudahkan penjelasan tentang mineral bijih, beberapa pengarang telah membuat
klasifikasi mineral bijih, umumnya didasarkan persenyawaan yang dibentuk oleh
unsur logam. Sebagian besar mineral bijih terbentuk sebagai sufida, garam
sulfo, oksida, hidroksida, maupun unsur tunggal. Sedangkan mineral penyerta
pada bijih umumnya hadir sebai silikat dan karbonat. Mineral bijih menurut
Stanton (1972) dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Native metals and semimetals, misalnya
emas, tembaga, perak, dll.
2. Sulfides and
sulfosalts, umumnya merupakan mineral-mineral bijih dari logam nonferrous,
misalnya sfalerit, galena, kalkosit, dll.
3. Oxides, umumnya
mineral bijih dari logam ferrous, misanya magnetit, kromite.
Menurut Ramdohr (1980), mineral
bijih dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu :
1. Elements
and intermetallic compounds
2. Alloy-like
compounds and Tellurides
3. Common
sulfides and sulphosalts
4. Oxidic ore
mineral
5. Non-opaque
oxide ore mineral
· Logam (metal)
Logam dapat diartikan sebagai unsure
yang mempunyai kemampuan melepas electron membentuk ion positif, umumnya
mempunyai permukaan cenderung mengkilap, baik untuk penghantar panas dan
listrik, dapat dilebur maupun dipipihkan. Secara umum logam dapat dibagi
menjadi lima golongan (Evans,1993), yaitu :
1. Precious metals
(logam mulia), misalnya emas (Au), perak (Ag), platina (Pt).
2. Non-ferrous metals
(logam non-ferrous), misalnya tembaga (Cu), timbal (Pb), seng (Zn), timah (Sn),
dan Allumunium (Al). empat pertama dikenal sebagai logam dasar (base metal).
3. Iron and
ferroalloy metals (logam ferroalloy dan besi), misalnya besi (Fe), mangan (Mn),
krom (Cr), molybdenum (Mo), wolfram (W), vanadium (V), kobalt (Co).
4. Minor metals
and related non-metals, misalnya antimony (Sb), arsen (As), beryllium (Be),
bismuth (Bi), kadmium (Cd), magnesium (Mg), air raksa (Hg), selenium (Se),
tantalium (Ta), titanium (Ti) zirkonnium (Zr), dsb.
5. Fissionable
metals, misalnya uranium (U), torium (Th), radium (Ra).
MINERAL
GANGUE
Mineral
penyerta adalah mineral-mineral yang hadir pada tubuh bijih, tetapi tidak
bernilai ekonomis. Mineral penyerta umumya merupakan mineral dari kelompok
silika, silikat, oksida, karbonat maupun fosfat.
Tabel.1. Daftar Mineral Penyerta
(Gangue Minerals) yang penting.
Kelompok
|
Nama Mineral
|
Silika
|
Kuarsa
Kalsedon
|
Oksdia
|
Magnetit
Hematite
Geotite
Bauxite
|
Silikat
|
Olivin
Diopsit
Wollastonit
Tremolit-Aktinolit
Klorit
Epidote
Andradit-grosularit
Kalim
Feldspar
Albit
Mineral Lempung
Serisir
Tourmalin
Topas
|
Karbonat
|
Kalsit
Siderit
Rhodokrosit
|
Fosfat
|
Barit
Gypsum
|